Kamis, 18 Agustus 2016

Hidup memang tak selamanya indah
Hidup kadang senang kadang susah

Jalani hidup dengan keikhlasan,kesabaran dan senyuman supaya hidup kita akan menjadi indah.

Anthybintang & dzaki Mubaraq

Rabu, 20 Juli 2016

kisah hidupku

Kita bertemu di bangku perkuliahan,semester 2.
Disaat itu aku seorang yang pendiam di kelas dan sosok laki2 yg cukup terkenal.
Dia mendekatiku dengan cara ya,,,cukup luar biasa.
Hari terus berganti ku melihat sosok laki2 dewasa dan bertanggung jawab akhirnya dia menaklukkan hatiku di hari ulangtahunku. :-)
Kami menjalani hari2 yg cukup indah meskipun pertengkaran juga sering terjadi.
Kita bisa menempatkan diri dimana kita berada, mana saat kuliah,mana saat bersama teman dan mana saat kita bersama.
Tahun berganti akhir semester pun tiba, disaat itu kami saling memberi motivasi untuk menyelesaikan bangku perkuliahan dan berkomitmen harus menyelesaikan bangku perkuliahan dengan harus wisuda bersama supaya kita bisa secepatnya duduk dipelaminan bersama. Orangtua kami pun menyetujuinya....
Dan Alhamdulillah
Kami bisa wisuda bersama dan Duduk dipelaminan.
Disaat Akat Nikah, rasa bahagia rasa sedih bercampur menjadi satu. Rasa sedih begitu nampak diwajah orang tuaku, mungkin mereka sedih aq menikah dengar orang jauh dan akan tinggal berjauhan dari mereka.
Apalagi sama bapak dia tak pernah bicara denganku,saya sering melihat dia hanya duduk diam termenung. Ya Allah dosakah diriku karena telah membuat sedih hati orang tuaku??????
2 minggu setelah menikah suami mengajakku untuk ikut ke kampung halamannya,betapa sedih orang tuaku mendengarnya.
Tapi apa boleh buat nasi sudah menjadi bubur,aq harus ikut. Deraian air mata mengiringi langkahku..............
Tiba di kampung suami,,,,, rasa penyesalan ada di benakku tapi karna kasih sayang suamiku aku bisa ikhlas dan bersabar.

1 tahun berlalu, Alhamdulillah kami mendapat seorang anak laki_laki bertambah lagi kebahagiaan kami.
Kami hidup sederhana tapi insyaallah bahagia.
Untuk orangtuaku meskipun kita tak sering berjumpa tetapi rasa sayangku sangat besar untukmu,do'aku selalu bersamamu. Muda2han suatu saat nanti kita bisa hidup bersama dan membahagiakanmu
Amin..:-).:-)
Anthybintang

pemeriksaan radiograf pada aodomen di Rs.Bhayangkara Makassar

TEKNIK PEMERIKSAAN
ABDOMEN PADA KASUS SUSPEK ILEUS PARALITIK
DI INSTALASI RADIOLOGI RS.BHAYANGKARA MAKASSAR










DISUSUN
OLEH:
NAMA     :suprianti
NIM          :10112
KELAS    :II B

AKADEMI TEKNIK RADIODIAGNOSTIK DAN RADIOTERAPI (ATRO)
MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2012


KATA PENGANTAR

          Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas Berkat dan Rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan teknik pemeriksaan “ABDOMEN”. Salawat dan salam semoga tercurahkan kepada baginda Rasulullah Muhammad SAW sebagai tokoh revolusioner sejati yang telah membawa misi revolusi tauhid bagi ummatnya.
Dalam isi pembahasan laporan ini penulis berusaha memaparkan teknik atau  prosedur pemeriksaan ABDOMEN, yang jabarkan dalam point perpoint mulai dari factor-faktor pendukung lainya untuk teknik pemeriksaan ABDOMEN, sesuai dengan yang hadapi penulis dilapangan.
Dengan demikian, Penulis menyadari bahwa sesungguhnya hasil laporan ini mjauh masih jauh  dari kesempurnaan baik dalam teknik penulisan maupun kata-kata dalam penyusunannya oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat konstruktif sangat kami butuhkan guna menjadi bahan acuan penulis dilain waktu.


Makassar,29 Maret 2012

Penyusun


DAFTAR ISI


HALAMAN JUDUL……….……………………………………………………………………………………………….....………….i
LEMBARAN PERSETUJUAN…………………………………………………………………………………………………………ii
KATA PENGANTAR……….……………………………….…………………………………………………………………………..iii
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………………………………………..……………iv

BAB 1
 PENDAHULUAN: …………………………….……………………………………………………………………………..…..…….1
A.Latar Belakang………………..……………………………………………………………..……….………………..…2
B.Rumusan Masala.…………………………………………………………………………….………………………….2
C.Tujuan Penulisan………….………………………………….…..……………………………….…………………...2
D.Manfaat Penulisan  ……………………………………………………………………….…………………………..2

BAB II
KAJIAN TEORI………………………………………………….………………………………………………………………..…….…3
A.Anatomi Fisiologi..…………………….………………………………..………..………………………………….…3
B.patologi………………………………………………………….…………………………………………………………..
                                   
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN………………..……………….………………………………………………………………….……  
1.Alat dan bahan…..………..…………………………………………………………………………………………..
2.Data pasien..…………………..……………………………………………………………………………………..
3.persiapan pasien
4.teknik Pemeriksaan…..………….…………………………………………………………………………………….   
5.Hasil Foto.…………………………..………….…………………………………………………………………………     
6.Hasil Baca Foto..……………………..…..……………………………………………………………………….……

BAB 1V
PENUTUp………………….………………..…………………………………………………………………………………………...
A.Kesimpulan  …………..…………………………………………………………………………………………………
B.Saran………….……………………………………………………………………………………………………………..

DAFTAR PUSTAKA                                                                                                                  
 BAB 1
PENDAHULUAN

A.     LATAR BELAKANG
Zaman sekarang Ilmu pengetahuan di bidang kedokteran semakin pesat Sejalan dengan itu tingkat kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan juga semakin tinggi. Akibatnya tuntutan akan pelayanan kesehatan yang baik juga meningkat. Penggunaan sinar–X untuk diagnosis di laboratorium radiologi didasarkan pada hasil rekaman pada film sinar–X. Dari tampilan film sinar–X itu dokter dapat mendiagnosis suatu kelainan dalam tubuh pasien. Dalam  mendiagnosis suatu penyakit, diperlukan suatu gambar radiograf yang berkualitas,teknik posisi atau teknik pemeriksaan yang maksimal  akan tetapi tetap memperhatikan proteksi radiasi.
Pada saat ini hampir semua organ dan sistem di dalam tubuh dapat diperiksa secara radiologis,salah satu di antaranya periksaan abdomen. Abdomen merupakan organ-organ yang membentuk suatu sistem organ.secara garis besar sistem organ dalam abdomen ada 2 Yaitu sistem pencernaan dan sistem urinary.Didalam pemeriksaan radiologi banyak ditemui kasus – kasus pada rongga abdomen baik akut maupun non akut, salah satu contoh kasus akut abdomen adalah ileus.
Abdomen akut merupakan keadaan mendadak dalam rongga abdomenyang memerlukan tindakan segera. Hal-hal yang apat menimbulkan abdomenakut antara lain:
1.      Keadaan didalam abdomen sendiri,yaitu peradangan mendadak salah satu organ intra abdominal,perforasi,peradangan intra abdominal, dan ileus abstruksi atau paralitik.
2.      Keadaan di luar abdomen misalnya,kelainan di organ thorx yangdapat menimbulkan ileus paralitik.


B.      RUMUSAN MASALAH
Bedasarkan latar belakang diatas,maka penulis merumuskan permasalahan sebagai:Bagaimana teknik pemeriksaan abdomen di Rs.Bhayangkara Makassar.

C.      TUJUAN
1. mengetahui teknik pemeriksaan abdomen pada kasus ileus paralitik.
2. Menegetahui apakah gambar radiograf yang dihasilkan telah cukup memberikan informasi diagnostik yang diharapkan.

D.     MANFAAT
Manfaat yang diperoleh dari laporan kasus ini adalah untuk menambah wawasan ilmu pengetahuan bagi penulis dan bagi yang membacanya.

















BAB II
KAJIAN TEORI

A.     ANATOMI FISIOLOGI
ABDOMEN adalah rongga terbesar dalam tubuh. Bentuknya lonjong dan meluas dari atas dari drafragma sampai pelvis di bawah. Rongga abdomen dilukiskan menjadi dua bagian, abdomen yang sebenarnya yaitu rongga sebelah atas dan yang lebih besar dari pelvis yaitu rongga sebelah bawah dan lebih kecil. Batas-batas rongga abdomen adalah di bagian atas diafragma, di bagian bawah pintu masuk panggul dari panggul besar, di depan dan di kedua sisi otot-otot abdominal, tulang-tulang illiaka dan iga-iga sebelah bawah, di bagian belakang tulang punggung dan otot psoas dan quadratus lumborum. Bagian dari rongga abdomen dan pelvis beserta daerah-daerah (Pearce, 1999).
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjAdunLwQtejAg17EsbLdVK0rmZE9avYl3XbIBwxUVqqYj8Y1fkyE6Qm4hpDRC-Gnmm4soaNAEnrGHbb8ZvNu7D7dp30xZD7pnnnA9PaEBmq7E5gdrYYD65jFlwvEGsikoS5bMnuHhQtYs/s400/a.jpg
Rongga Abdomen dan Pelvis
Keterangan : 
1. Hipokhondriak kanan 
2. Epigastrik 
3. Hipokhondriak kiri 
4. Lumbal kanan 
5. Pusar (umbilikus) 
6. Lumbal kiri 
7. Ilium kanan 
8. Hipogastrik
9. Ilium kiri
Isi dari rongga abdomen adalah sebagaian besar dari saluran pencernaan yaitu:  lambung, usus halus dan usus besar .
1.      Lambung
Lambung terletak di sebelah atas kiri abdomen, sebagian terlindung di belakang iga-iga sebelah bawah beserta tulang rawannya. Orifisium cardia terletak di belakang tulang rawan iga ke tujuh kiri. Fundus lambung, mencapai ketinggian ruang interkostal (antar iga) kelima kiri. Corpus, bagian terbesar letak di tengah. Pylorus, suatu kanalis yang menghubungkan corpus dengan duodenum. Bagian corpus dekat dengan pylorus disebut anthrum pyloricum.
Fungsi lambung :
a. Tempat penyimpanan makanan sementara.
b. Mencampur makanan.
c. Melunakkan makanan. 
d. Mendorong makanan ke distal.
e. Protein diubah menjadi pepton.
2.      Usus Halus
Usus halus adalah tabung yang kira-kira sekitar dua setengah meter panjang dalam keadaan hidup. Usus halus memanjang dari lambung sampai katup ibo kolika tempat bersambung dengan usus besar. Usus halus terletak di daerah umbilicus dan dikelilingi usus besar. 
Usus halus dapat dibagi menjadi beberapa bagian :
a. Duodenum adalah bagian pertama usus halus yang panjangnya 25 cm.
b. Yeyenum adalah menempati dua per lima sebelah atas dari usus halus.
c. Ileum adalah menempati tiga pertama akhir.

3.      . Usus Besar
Usus besar adalah sambungan dari usus halus dan dimulai dari katup ileokdik yaitu tempat sisa makanan. Panjang usus besar kira-kira satu setengah meter. Fungsi usus besar adalah :
a.      Absorpsi air, garam dan glukosa.
b.      Sekresi musin oleh kelenjer di dalam lapisan dalam.
c.        Penyiapan selulosa.
d.       Defekasi (pembuangan air besar)

4.      Hati
Hati adalah kelenjer terbesar di dalam tubuh yang terletak di bagian teratas dalam rongga abdomen di sebelah kanan di bawah diafragma. Hati Secara luar dilindungi oleh iga-iga.
Fungsi hati adalah :
 a.  Bersangkutan dengan metabolisme tubuh, khususnya mengenai pengaruhnya atas makanan dan darah.
b. Hati merupakan pabrik kimia terbesar dalam tubuh/sebagai pengantar matabolisme.
c. Hati mengubah zat buangan dan bahan racun.
d. Hati juga mengubah asam amino menjadi glukosa.
e. Hati membentuk sel darah merah pada masa hidup janin.
f. Hati sebagai penghancur sel darah merah.
g. Membuat sebagian besar dari protein plasma.
h. Membersihkan bilirubin dari darah

5.      . Kandung Empedu
Kandung empedu adalah sebuah kantong berbentuk terong dan merupakan membran berotot. Letaknya di dalam sebuah lekukan di sebelah permukaan bawah hati, sampai di pinggiran depannya. Panjangnya delapan sampai dua belas centimeter. Kandung empedu terbagi dalam sebuah fundus, badan dan leher. 
Fungsi kangdung empedu adalah :
a.      Kandung empedu bekerja sebagai tempat persediaan getah empedu.
b.      . Getah empedu yang tersimpan di dalamnya dibuat pekat.  

6.      Pankreas
Pankreas adalah kelenjar majemuk bertandan, strukturnya sangat mirip dengan kelenjar ludah. Panjangnya kira-kira lima belas centimeter, mulai dari duodenum sampai limpa. Pankreas dibagi menjadi tiga bagian yaitu kepala pankreas yang terletak di sebelah kanan rongga abdomen dan di dalam lekukan abdomen, badan pankreas yang terletak di belakang lambung dalam di depan vertebre lumbalis pertama, ekor pankreas bagian yang runcing di sebelah kiri dan menyentuh limpa.
Fungsi pankreas adalah :
1.      Fungsi exokrine dilaksanakan oleh sel sekretori lobulanya, yang membentuk getah pankreas dan yang berisi enzim dan elektrolit.
2.      Fungsi endokrine terbesar diantara alvedi pankreas terdapat kelompok-kelompok kecil sel epitelium yang jelas terpisah dan nyata.
3.      Menghasilkan hormon insulin → mengubah gula darah menjadi gula otot.
7.      Ginjal
Ginjal terletak pada dinding posterior abdomen, terutama di daerah lumbal di sebelah kanan dari kiri tulang belakang, di belakang peritoneum. Dapat diperkirakan dari belakang, mulai dari ketinggian vertebre thoracalis sampai vertebre lumbalis ketiga ginjal kanan lebih rendah dari kiri, karena hati menduduki ruang banyak di sebelah kanan. Panjang ginjal 6 sampai 7½ centimeter. Pada orang dewasa berat kira-kira 140 gram. Ginjal terbagi menjadi beberapa lobus yaitu : lobus hepatis dexter, lobus quadratus, lobus caudatus, lobus sinistra. 
Fungsi ginjal adalah :
a.      Mengatur keseimbangan air.
b.      . Mengatur konsentrasi garam dalam darah dan keseimbangan asam basa darah.
c.       Ekskresi bahan buangan dan kelebihan garam.
8.       Limpa
Terletak di regio hipokondrium kiri di dalam cavum abdomen diantara fundus ventrikuli dan diafragma.
Fungsi limpa adalah :
a. Pada masa janin dan setelah lahir adalah penghasil eritrosit dan limposit.
b. Setelah dewasa adalah penghancur eritrosit tua dan pembentuk homoglobin dan zat besi bebas.
Limpa dibagi menjadi beberapa bagian, yaitu :
a. Dua facies yaitu facies diafraghmatika dan visceralis.
b. Dua kutub yaitu ekstremitas superior dan inferior.
c. Dua margo yaitu margo anterior dan posterior
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj1O95lEXGleoZXDC37VTiTUFlDZE2lLkpwKoZGB_PJIHtM2KQdCLxNED63Scpp_ygtd_FCIea99BtfWyUKmLSb_u4SMC0-8u_ROAa65hv8ZDIAMr31yr8hysYh91qb050rTrDvr3apItQ/s400/b.jpg Rongga Abdomen Bagian Depan
Keterangan : 
A. Diafragma
B. Esofagus
C. Lambung
D. Kaliks kiri
E. Pankreas
F. Kolon desenden
G. Kolon transversum
H. Usus halus
I. Kolon sigmoid
J. Kandung kencing
K. Apendiks
L. Sekum
M. Illium
N. Kolon asenden
O. Kandung empedu
P. Liver
Q. Lobus kanan 
R. Lobus kiri



B.      PATOLOGI
1.      Obstruksi usus, merupakan penyumbatan usus yang terjadi karena adanya daya mekanik dan mempengaruhi dinding usus sehingga mengakibatkan penyempitan atau penyumbatan lumen usus atau penghambatan motilitas usus yang dapat ditimbulkan oleh banyak penyebab.
Menurut letak sumbatannya, maka ileus obstruktif dibagi menjadi dua, yaitu:
a.      Obstruksi tinggi, bila mengenai usus halus.
b.      Obstruksi rendah, bila mengenai usus besar

GEJALA KLINIS
Pasien dengan suatu obstruksi mekanik pada umumnya datang dengan keluhan sakit/nyeri abdomen, muntah, konstipasi absolut, dan distensi abdomen dalam berbagai tingkatan. Tanda-tanda peritonitis yang mengarah kepada perforasi usus sebagai akibat iskemia dan tidak dapat dibedakan dengan peritonitis oleh penyebab lain misalnya perforasi intra abdominal.
Pada pasien dengan suatu obstruksi sederhana yang tidak melibatkan pembuluh darah, sakit cenderung menjadi kolik yang pada awalnya ringan, tetapi semakin lama semakin meningkat, baik dalam frekuensi atau derajat kesakitannya. Sakit mungkin akan berlanjut atau hilang timbul. Pasien sering berposisi knee-chest, atau berguling-guling. Pasien dengan peritonitis cenderung kesakitan apabila bergerak.
Muntah adalah suatu tanda awal pada obstruksi letak tinggi atau proksimal. Bagaimanapun, jika obstruksi berada di distal usus halus, muntah mungkin akan tertunda. Pada awalnya muntah berisi semua yang berasal dari lambung, yang mana segera diikuti oleh cairan empedu, dan akhirnya muntah akan berisi semua isi usus halus yang sudah basi.
Hipovolemia dan kekurangan elektrolit dapat terjadi dengan cepat kecuali jika pasien mendapat cairan pengganti melalui pembuluh darah (intravena). Derajat tingkat dan distribusi distensi abdominal dapat mencerminkan tingkatan obstruksi. Pada obstruksi letak tinggi, distensi mungkin minimal. Sebaliknya, distensi pusat abdominal cenderung merupakan tanda untuk obstruksi letak rendah. Tidak ada tanda pasti yang membedakan suatu obstruksi dengan strangulasi dari suatu obstruksi sederhana: bagaimanapun, beberapa keadaan klinis tertentu dan gambaran laboratorium dapat mengarahkan kepada tanda-tanda strangulasi. Uji groin pada semua pasien dengan ileus obstruktif untuk menyingkirkan suatu hernia inguinal atau hernia femoralis. Hernia femoralis sulit dilihat pada pasien gemuk. 
Pada anak-anak dengan intussuscepsi, nyeri kolik adalah temuan klasik. Sakit yang muncul secara tiba-tiba, berlangsung beberapa menit kemudian memudar, dan normal kembali. Muntah merupakan hal yang luar biasa. Konstipasi adalah suatu temuan khas, walaupun terkadang ditemukan campuran darah dan lendir seperti selai merah, yang mana merupakan pathognomonis untuk suatu intussuscepsi. 
2.      ileus paralitik adalah suatu keadaan akut abdomen berupa kembung (distensi abdomen) karena usus tidak berkontraksi akibat adanya gangguan motilitas
. Gejala yang ditemukan pada pasien ileus paralitik
· Gangguan pada siklus BAB
· Perut kembung (distensi)
· Muntah
· Badan meriang (panas)
 patofisiologi dari ileus paralitik Ileus paralitik terjadi karena peristaltik usus dihambat sebagian akibat pengaruh toksin ataupun trauma yang mempengaruhi kontrol otonom pergerakan usus.
faktor-faktor resiko yang dapat meningkatkan resiko terjadinya ileus paralitik?
a.       Batu empedu
b.      Trauma
c.        DM (Diabetes Mellitus)
d.      Obat-obat spasmolitik
e.      Pancreatitis akut
f.         Pnemonia
g.      Tindakan bedah di abdomen
3.      Peritonitis, merupakan radang pada peritoneum yang sangat berbahaya sebagai komplikasi dari penyebaran infeksi yang terjadi pada organ-organ abdomen seperti appendicitis, salphingitis, rupture, saluran cerna, luka tembus abdomen.
4.      Preumo peritoneum, merupakan adanya udara di dalam rongga peritoneum,
5.      Editis Ulseratif, merupakan penyakit dimana daerah yang luas dari usus besar meradang dan mengalami ulserasi.
6.      Volvulus, disebut juga torsi merupakan pemutaran usus dengan mesenterium sehingga poros.
7.      Tumor / neoplasma adalah kumpulan sel abnormal yang terbentuk oleh sel-sel yang tumbuh terus menerus secara tidak terbatas, tidak terkoordinasi dengan jaringan sekitarnya dan tidak berguna bagi tubuh (Dr. Kristanto)
8.      Ulkus atau tukak yaitu terjadi apabila sebagian permukaan tulang jaringan hilang sedang sekitarnya meradang. Bisa terjadi di kulit atau alat dalam seperti lambung dan usus (Dr. Kristanto).


BAB III
PEMBAHASAN
1.      ALAT DAN BAHAN
a.      Pesawat sinar-x


·         Tabung sinar –X
Merk               :Dunlee
Kapasitas         :mA ( 30-70 )
                         kV (40-150)
                         s (0,01-5)
·         Type                :PX1312CS
·         Tegangan        :220 Volt
·         Buatan             :USA
b.      Kolimator
·         Merk               :AG
·         Type                :collimator M
·         Buatan             :Germani
·         TegangaN        :Max 24 Volt Ac/DC

c.       Kaset
·         Ukuran                        :30 x 40 cm
·         Merk               :Anko
·         Jenis                :Green emiting







d.      Film
·         Jenis                :Green sensitive
·         Ukuran            :30 x 40








e.      Alat pencucian film/processing automatic film











f.        Marker L
g.      Baju Ganti
h.      Standar kaset

2.      DATA PASIEN
·         Hari/ tgl foto   :28 Maret 2012-03-31
·         Nama                          :Tn.Abd Hafiq
·         Umur               : 60 thn
·         No/jenis foto   : 130/BNO Polos
·         Status              :JPS


3.      PERSIAPAN PASIEN
·         Tidak ada persiapan khusus pada pemeriksaan ini
·         Pasien memakai baju ganti yang sudah disiapkan
·         Melepaskan benda-benda logam pada pasien yang bisa mengganggu gambar radiograf.

4.      TEKNIK PEMERIKSAAN
·                  . Proyeksi Antero Posterior (AP) Supine
Tujuan                 : untuk menampakkan struktur abdomendari arah anterior (depan).
Posisi pasien    :Pasien tidur diatas meja pemeriksaan  menghadap sumber sina
Posisi objek  :(MSP) tubuh ditengah meja pemeriksa kedua lengan diletakkan disamping tubuh dengan kedua bahu simetris.Letakkan kaset dengan memakai bucky objek yang akan di foto berada pada pertengahan meja pemeriksaan sejajar dengan kaset.
.
Sinar           
CR      :Vertikal/tegak lurus film
CP      :selevel Crista iliaca
                             FFD    :90 cm
                   Factor eksposi
                             kV      :67
                             Mas   :50.0
                             mA     :250
                             s        :0.20


5.    HASIL FOTO

6.HASIL BACA FOTO