BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR
BELAKANG
Ultrasonografi
merupakan salah satu teknologi kesehatan Untuk pemeriksaan alat-alat
tubuh,dimana kita dapat mempelajari bentuk,ukuran anatomis,gerakan,serta
hubungan dengan jaringan sekitar.Ultrasonografi atau disingkat USG adalah suatu
kaidah pemeriksaan tubuh menggunakan gelombang bunyi pada frekuensi
tinggi.Pemeriksaan ini bersifat non invasive,tidak menimbulkan rasa sakit pada
penderita,dapat dilakukan dengan cepat dan aman. USG telah digunakan oleh
sonographers untuk gambar tubuh manusia untuk setidaknya 50 tahun dan telah
menjadi salah satu alat diagnostik yang paling banyak digunakan dalam
kedokteran modern.. Teknologi ini relatif murah dan portabel, terutama bila
dibandingkan dengan modalitas lainnya, seperti magnetic resonance imaging (MRI)
dan computed tomography (CT). USG juga digunakan untuk memvisualisasikan janin
selama rutin dan perawatan darurat kehamilan. Aplikasi diagnostik seperti yang
digunakan selama kehamilan disebut sebagai sonografi obstetrik. Sonografi
umumnya digambarkan sebagai "tes yang aman" karena tidak menggunakan
radiasi pengion mutagenik, yang dapat menimbulkan bahaya seperti kerusakan
kromosom dan perkembangan kanker. Namun, energi ultrasonik memiliki dua efek fisiologis
potensial: itu meningkatkan respon inflamasi, dan itu bisa memanaskan jaringan
lunak. Energi ultrasound menghasilkan gelombang tekanan mekanik melalui
jaringan lunak. Ini gelombang tekanan dapat menyebabkan gelembung mikroskopik
pada jaringan hidup dan distorsi dari membran sel, mempengaruhi fluks ion dan
aktivitas intraseluler. Ketika USG memasuki tubuh, menyebabkan gesekan molekul
dan memanaskan jaringan sedikit.
Pertama kali
ultrasonic ini di gunakan dalam bidang teknik untuk radar,yaitu teknik SONAR(Sound
navigation and Ranging) oleh Lengevin (1981),seorang perancis pada waktu perang
dunia ke 1,untuk mengetahui adanya kapal selam lawan.dalam menjelang perang
dunia ke 11 (1937),teknik ini digunakan pertama kali untuk pemerikaan jaringan tubuh,tetapi
hasilnya belum memuaskan.berkat kemajuan teknologi yang pesat,setelah
perang dunia ke 11,USG berhasil
digunakan untuk pemeriksaan alat-alat tubuh.
Hoery dan Bliss
pada tahun 1952,telah melakukan pemeriksaan USG pada beberapa organ,misalnya pada
hepar dan ginjal.sekarang USG merupakan alat praktis dengan pemakain klinis
yang luas.
B. RUMUSAN MASALAH
v
Bagaimana Teknik pemeriksaan
v
Bagaimana cara kerja alat
Ultrasonografi
v
Apa Prinsip Ultrasonografi
v
Apa kegunaan Ultrasonografi
C. TUJUAN
v Untuk mengetahui lebih dalam apa itu ultasonografi
v Untuk mengetahui kegunaan Ultrasonografi
v Untuk mengetahui
teknik pemeriksaan USG Terutama USG prostat
D. MANFAAT
Manfaat
dari penulisan antara lain :
v Sebagai dokumentasi dari pemeriksaan USG.
v Memberi penjelasan mengenai penyakit yang ditemukan pada
pemeriksaan USG Prostat.
v Secara tidak langsung sebagai ajang sosialisasi bagi
pembaca mengenai kasus yang dibahas.
BAB
II
KAJIAN
TEORI
Kelenjar prostate adalah suatu
kelenjar fibro muscular yang melingkar Bledder neck dan bagian proksimal
uretra. Berat kelenjar prostat pada orang dewasa kira-kira 20 gram dengan
ukuran rata-rata :panjang 3,4 cm, lebar 4,4 cm, tebal 2,6 cm. Secara
embriologis terdiri dari 5 lobus yaitu lobus medius 1 buah, lobus anterior 1 buah,
lobus posterior 1 buah, lobus lateral 2 buah. Selama perkembangannya lobus
medius, lobus anterior dan lobus posterior akan menjadi satu disebut lobus
medius. Pada penampang lobus medius kadang-kadang tidak tampak karena terlalu
kecil dan lobus ini tampak homogen berwarna abu-abu, dengan kista kecil berisi
cairan seperti susu, kista ini disebut kelenjar prostat..kelenjar
prostat berguna untuk melindungi spermatozoa terhadap tekanan yang ada pada uretra dan
vagina. Serta menambah cairan
alkalis pada cairan seminalis.
B. PATOFISIOlOGI
BENIGN
PROSTATIC HYPERPLASIA adalah Pembesaran progresif dari kelenjar prostat (secara
umum pada pria lebih tua dari 50 tahun ) menyebabkan berbagai derajat obstruksi
uretral dan
pembatasan aliran
urinarius.
Penyebab dari Benigna Prostat Hiperplasia
(BPH) adalah :
1. .
Adanya hiperplasia periuretral yang disebabkan karena perubahan keseimbangan
testosteron dan estrogen. Dengan meningkatnya usia pada pria terjadi
peningkatan hormon Estrogen dan penurunan testosteron sedangkan estradiol tetap
yang dapat menyebabkan terjadinya hyperplasia stroma.
2. Ketidakseimbangan endokrin.
3. Faktor umur/usia lanjut.Biasanya terjadi pada
usia diatas 50 tahun.
4. Unknown
/ tidak diketahui secara pasti.Penyebab BPH tidak diketahui secara pasti
(idiopatik), tetapi biasanya disebabkan oleh keadaan testis dan usia lanjut.
Tanda dan gejala hiperplasia prosta
1.
Sumbatan saluran
kencing bagian bawah
2.
Sering buang air kecil
3.
Nocturia
4.
Pancaran urin lemah
5.
Urin yang keluar
menetes-netes pada bagian akhir masa buang air kecil.
6.
Obstruksi dan iritasi
C.
TEKNIK PEMERIKSAAN
Persiapan
pasien
D.
PRINSIP KERJA PESAWAT USG
Ultrasonik
adalah gelombang suara dengan frekwensi lebih tinggi daripada kemampuan
pendengaran telinga manusia, sehingga kita tidak bisa mendengarnya sama sekali.
Suara yang dapat didengar manusia mempunyai frekwensi antara 20 – 20.000 Cpd
(Cicles per detik- Hertz).. Sedangkan dalam pemeriksaan USG ini menggunakan
frekwensi 1- 10 MHz ( 1- 10 juta Hz).
Gelombang suara frekwensi tingi tersebut
dihasilkan dari kristal-kristal yang terdapat dalam suatu alat yang disebut
transducer. Perubahan bentuk akibat gaya mekanis pada kristal, akan menimbulkan
tegangan
listrik.
Fenomena ini disebut efek Piezo-electric, yang merupakan dasar perkembangan USG
selanjutnya. Bentuk kristal juga akan berubah bila dipengaruhi oleh medan
listrik. Sesuai dengan polaritas medan listrik yang melaluinya, kristal akan
mengembang dan mengkerut, maka akan dihasilkan
gelombang suara frekuensi tinggi.
BAB
III
PEMBAHASAN
1.
Hasil
gambar
2.
Peralatan Yang
Digunakan
1. Transduser
Transduser
adalah komponen USG yang ditempelkan pada bagian tubuh yang akan diperiksa,
seperti dinding perut atau dinding poros usus besar pada pemeriksaan prostat.
Di dalam transduser terdapat kristal yang digunakan untuk menangkap pantulan
gelombang yang disalurkan oleh transduser. Gelombang yang diterima masih dalam
bentuk gelombang akusitik (gelombang pantulan) sehingga fungsi kristal disini
adalah untuk mengubah gelombang tersebut menjadi gelombang elektronik yang
dapat dibaca oleh komputer sehingga dapat diterjemahkan dalam bentuk gambar.
2.Monitor yang
digunakan dalam USG
3. Mesin USG
Mesin USG
merupakan bagian dari USG dimana fungsinya untuk mengolah data yang diterima
dalam bentuk gelombang. Mesin USG adalah CPUnya USG sehingga di dalamnya
terdapat komponen-komponen yang sama seperti pada CPU pada Pc
3.
Cara Kerja alat Ultrasonografi
Transducer bekerja sebagai pemancar dan sekaligus penerima gelombang suara.
Pulsa listrik yang dihasilkan oleh generator diubah menjadi energi akustik oleh
transducer, yang dipancarkan dengan arah tertentu pada bagian tubuh yang akan
dipelajari. Sebagian akan dipantulkan dan sebagian lagi akan merambat terus
menembus jaringan yang akan menimbulkan bermacam-macam echo sesuai dengan
jaringan yang dulaluinya.
Pantulan echo yang berasal dari
jaringan-jaringan tersebut akan membentur transducer, dan kemudian diubah
menjadi pulsa listrik lalu diperkuat dan selanjutnya diperlihatkan dalam bentuk
cahaya pada layar oscilloscope. Dengan demikian bila transducer digerakkan
seolah0olah kita melakukan irisan-irisan pada bagian tubuh yang dinginkan, dan
gambaran irisan-irisan tersebut akan dapat dilihat pada layar monitor.
Masing-masing jaringan tubuh mempunyai
impedance accoustic tertentu. Dalam jaringan yang heterogen akan ditimbulkan
bermacam-macam echo, jaringan tersebut dikatakan echogenic. Sedang jaringan
yang homogen hanya sedikit atau sama sekali tidak ada echo, disebut anecho atau
echofree . Suatu rongga berisi cairan bersifat anechoic, misalnya : kista,
asites, pembuluh darah besar, pericardial dan pleural efusion.
Kegunaan
USG
1. Menemukan dan
menentukan letak massa dalam rongga perut dan pelvis.
2. membedakan
kista dengan massa yang solid.
3. mempelajari pergerakan
organ ( jantung, aorta, vena kafa), maupun pergerakan janin dan jantungnya.
4. Pengukuran dan
penetuan volum. Pengukuran aneurisma arterial, fetalsefalometri, menentukan
kedalaman dan letak suatu massa untuk bioksi. Menentukan volum massa ataupun organ
tubuh tertentu (misalnya buli-buli, ginjal, kandung empedu, ovarium, uterus,
dan lain-lain).
5. Bioksi jarum
terpimpin. Arah dan gerakan jarum menuju sasaran dapat dimonitor pada layar
USG.
6. Menentukan
perencanaan dalam suatu radioterapi. Berdasarkan besar tumor dan posisinya,
dosis radioterapi dapat dihitung dengan cepat. Selain itu setelah radioterapi,
besar dan posisi tumor dapat pula diikuti.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar