Minggu, 24 Februari 2013

laporan kasus BNO poLoS"SUPRIANTI"

BAB 1
PENDAHULUAN
A.      Latar belakang
Ilmu kedokteran mengalami kemajuan seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Pada tahun 1895, Wilhem Conrad Rontgen menemukan suatu jenis sinar baru yang dinamakan sinar-x. Penemuan sinar-x menjadi pelopor suatu revolusi dibidang kedokteran dan menjadi pelopor lahirnya radiologi
Ditemukannya alat dan metode yang dapat digunakan untuk menegakkan diagnosa terhadap penderita dilakukan berbagai cara antara lain: pemeriksaan fisik, pemeriksaan laboratorium dan pemeriksaan radiologi. Ilmu pengetahuan di bidang kedokteran semakin berkembang yaitu dengan pemeriksaan secara radiologis.
Untuk menegakkan suatu diagnosa penyakit yang ada di dalam tubuh tentunya memerlukan pemeriksaan diagnostic agar dengan mudah memperlihatkan organ – organ yang ada dalam tubuh melalui gambaran atau pencitraan radiologi
Djstent(double J stent) yaitu Alat yang sering digunakan urolog dengan bentuk seperti 2 buah huruf J. Alat ini dipasang di ureter, satu ekornya berada di sistem pelvikokaliks ginjal dan satu lagi di kandung kemih.Fungsi dari benda ini adalah untuk mempermudah aliran kencing dari ginjal ke kandung kencing, juga memudahkan terbawanya serpihan batu saluran kencing.Dengan pemeriksaan radiografi BNO polos, posisi DJ stent dapat terlihat.
Berdasarkan latar belakang tersebut, saya sebagai penulis tertarik untuk mengangkat masalah “Teknik pemeriksaan BNO polos pada kasus post pemasangan DJ stent sinistra.”Sebagai bahan laporan kasus dengan Proyeksi yang digunakan di RSUP.dr.Wahidn sudirohusodo
B.     Rumusan Masalah
1.      Bagaimana antaomi fisiologi dari abdomen
2.      Proyeksi apa yang digunakan dalam pemeriksaan BNO polos
3.      Bagaimana keadaan DJ stent yang terpasang disaluran ureter
C.    Maksud dan Tujuan
1.     Untuk mengetahui anatomi fisiologi abdomen
2.     Untuk menjelaskan dan mengetahui proyeksi yang digunakan dalam pemeriksaan BNO polos
3.     Untuk memperlihatkan keadaan DJ stent sinistra  yang terpasangdi saluran ureter
D.    Manfaat
Untuk menambah pengetahuan tentang teknik radiografi pada pemeriksaan abdomen khususnya pada pemeriksaan BNO polos dan sebagai pengisi tugas laporan kasus dari CI RSUP.dr.Wahidin sudirohusodo.
















BAB II
DASAR TEORI

A.    Anatomi Dan Fisiologi
Abdomen adalah rongga terbesar dalam tubuh. Bentuknya lonjong dan meluas dari atas dari drafragma sampai pelvis di bawah. Rongga abdomen dilukiskan menjadi dua bagian, abdomen yang sebenarnya yaitu rongga sebelah atas dan yang lebih besar dari pelvis yaitu rongga sebelah bawah dan lebih kecil. Batas-batas rongga abdomen adalah di bagian atas diafragma, di bagian bawah pintu masuk panggul dari panggul besar, di depan dan di kedua sisi otot-otot abdominal, tulang-tulang illiaka dan iga-iga sebelah bawah, di bagian belakang tulang punggung dan otot psoas dan quadratus lumborum. Bagian dari rongga abdomen dan pelvis beserta daerah-daerah
1.    Hipokhondriak kanan
2.    Epigastrik
3.    Hipokhondriak kiri
4.    Lumbal kanan
5.    Pusar (umbilikus)
6.    Lumbal kiri
7.    Ilium kanan
8.    Hipogastrik
9.    Ilium kiri
Isi dari rongga abdomen adalah sebagian besar dari saluran pencernaan, yaitu lambung, usus halus dan usus besar
Gambar II.2 Gambar Rongga Abdomen

1.      Lambung
Lambung terletak di sebelah atas kiri abdomen, sebagian terlindung di belakang iga-iga sebelah bawah beserta tulang rawannya. Orifisium cardia terletak di belakang tulang rawan iga ke tujuh kiri. Fundus lambung, mencapai ketinggian ruang interkostal (antar iga) kelima kiri. Corpus, bagian terbesar letak di tengah. Pylorus, suatu kanalis yang menghubungkan corpus dengan duodenum. Bagian corpus dekat dengan pylorus disebut anthrum 
pyloricum.
Fungsi lambung :
a.       Tempat penyimpanan makanan sementara
b.      Mencampur makanan.
c.       Melunakkan makanan.
d.      Mendorong makanan ke distal.
e.       Protein diubah menjadi pepton.
f.       Susu dibekukan dan kasein dikeluarkan.
g.      Faktor antianemi dibentuk.
h.      Khime yaitu isi lambung yang cair disalurkan masuk duodenum

2.      Usus Halus
Usus halus adalah tabung yang kira-kira sekitar dua setengah meter panjang dalam keadaan hidup. Usus halus memanjang dari lambung sampai katup ibo kolika tempat bersambung dengan usus besar. Usus halus terletak di daerah umbilicus dan dikelilingi usus besar. 
Usus halus dapat dibagi menjadi beberapa bagian :
a.       Duodenum
b.      Yeyenum.
c.       Ileum .
Fungsi usus halus adalah mencerna dan mengabsorpsi khime dari lambung isi duodenum adalah alkali

3.      Usus Besar
Usus halus adalah sambungan dari usus halus dan dimulai dari katup ileokdik yaitu tempat sisa makanan. Panjang usus besar kira-kira satu setengah meter.
Fungsi usus besar adalah:
a.       Absorpsi air, garam dan glukosa.
b.      Sekresi musin oleh kelenjer di dalam lapisan dalam.
c.       Penyiapan selulosa.
d.      Defekasi (pembuangan air besar)

4.      Hati
Hati adalah kelenjer terbesar di dalam tubuh yang terletak di bagian teratas dalam rongga abdomen di sebelah kanan di bawah diafragma. Hati Secaraluar dilindungi oleh iga-iga.
Fungsi hati adalah :
a.     Bersangkutan dengan metabolisme tubuh, khususnya mengenai       pengaruhnya atas makanan dan darah.
b.    Hati merupakan pabrik kimia terbesar dalam tubuh/sebagai       pengantarmatabolisme.
c.     Hati mengubah zat buangan dan bahan racun.
d.    Hati juga mengubah asam amino menjadi glukosa.
e.     Hati membentuk sel darah merah pada masa hidup janin.
f.     Hati sebagai penghancur sel darah merah.
g.    Membuat sebagian besar dari protein plasma.
h.    Membersihkan bilirubin dari darah

5.      Kandung Empedu
Kandung empedu adalah sebuah kantong berbentuk terong dan merupakan membran berotot. Letaknya di dalam sebuah lekukan di sebelah permukaan bawah hati, sampai di pinggiran depannya. Panjangnya delapan sampai dua belas centimeter. Kandung empedu terbagi dalam sebuah fundus, badan dan leher.
Fungsi kangdung empedu adalah :
a.       Kandung empedu bekerja sebagai tempat persediaan getah empedu.
b.      Getah empedu yang tersimpan di dalamnya dibuat pekat.

6.      Pankreas
Pankreas adalah kelenjar majemuk bertandan, strukturnya sangat mirip dengan kelenjar ludah. Panjangnya kira-kira lima belas centimeter, mulai dari duodenum sampai limpa. Pankreas dibagi menjadi tiga bagian yaitu kepala pankreas yang terletak di sebelah kanan rongga abdomen dan di dalam lekukan abdomen, badan pankreas yang terletak di belakang lambung dalam di depan vertebre lumbalis pertama, ekor pankreas bagian yang runcing di sebelah kiri dan menyentuh limpa.
Fungsi pankreas adalah :
1.      Fungsi exokrine dilaksanakan oleh sel sekretori lobulanya, yang membentuk getah pankreas dan yang berisi enzim dan elektrolit.
2.      Fungsi endokrine terbesar diantara alvedi pankreas terdapat kelompok-kelompok kecil sel epitelium yang jelas terpisah dan nyata.
3.      Menghasilkan hormon insulin → mengubah gula darah menjadi gula otot
7.      Ginjal
Ginjal terletak pada dinding posterior abdomen, terutama di daerah lumbal di sebelah kanan dari kiri tulang belakang, di belakang peritoneum. Dapat diperkirakan dari belakang, mulai dari ketinggian vertebre thoracalis sampai vertebre lumbalis ketiga ginjal kanan lebih rendah dari kiri, karena hati menduduki ruang banyak di sebelah kanan. Panjang ginjal 6 sampai 7½ centimeter. Pada orang dewasa berat kira-kira 140 gram. Ginjal terbagi menjadi beberapa lobus yaitu : lobus hepatis dexter, lobus quadratus, lobus caudatus, lobus sinistra.
Fungsi ginjal adalah :                                                                         
a.       Mengatur keseimbangan air.
b.      Mengatur konsentrasi garam dalam darah dan keseimbangan asam basa darah.
c.       Ekskresi bahan buangan dan kelebihan garam

8.      Limpa
Terletak di regio hipokondrium kiri di dalam cavum abdomen diantara fundus ventrikuli dan diafragma.
Fungsi limpa adalah :
a.       Pada masa janin dan setelah lahir adalah penghasil eritrosit dan limposit.
b.      Setelah dewasa adalah penghancur eritrosit tua dan pembentuk homoglobin dan zat besi bebas.
Limpa dibagi menjadi beberapa bagian, yaitu :
a.       Dua facies yaitu facies diafraghmatika dan visceralis.
b.      Dua kutub yaitu ekstremitas superior dan inferior.
c.       Dua margo yaitu margo anterior dan posterior

B.     Patologi
Indikasi yang biasanya terjadi sehingga perlu adanya pemasangan DJ stent :
1.      menyambung ureter yang terputus.
2.      jika saat tindakan URS lapisan dalam ureter terluka.
3.      setelah operasi URS batu ureter distal, karena dikhawatirkan muara ureter bengkak sehingga urine tidak dapat keluar.
4.      stenosis atau penyempitan ureter. DJ stent berfungsi agar setelah dipasang penyempitan tersebut menjadi longgar.
5.      setelah URS dengan batu ureter tertanam, sehingga saat selesai URS lapisan dalam ureter kurang baik.
6.      operasi batu ginjal yang jumlahnya banyak dan terdapat kemungkinan batu sisa. Jika tidak dipasang dapat terjadi bocor urine berkepanjangan.
7.      batu ginjal yang besar dan direncanakan ESWL. Seandainya tidak dipasang maka serpihan batu dapat menimbulkan rasa nyeri.
8.      untuk mengamankan saluran kencing pada pasien kanker cervix.
9.      untuk mengamankan ginjal saat kedua ginjal/ureter tersumbat dan baru dapat diterapi pada 1 sisi saja.  Maka sisi yang lain dipasang DJ stent.
10.  pada pasien gagal ginjal karena sumbatan kencing, (jika tidak dapat dilakukan nefrostomi karena hidronefrosis kecil).
C.    Tujuan Pemeriksaan
Tujuan pemeriksaan BNO polos pada kasus post pemasangan DJ stent sinistra untuk melihat keadaan DJ stent yang terpasang di rongga abdomen khusunya di saluran ureter.
Dj stent merupakan singkatan dari double J stent. Alat ini sering digunakan urolog dengan bentuk seperti 2 buah huruf J. Alat ini dipasang di ureter, satu ekornya berada di sistem pelvikokaliks ginjal dan satu lagi di kandung kemih.
Gambar II.3 DJ Stent
Fungsi dari benda ini adalah untuk mempermudah aliran kencing dari ginjal ke kandung kencing, juga memudahkan terbawanya serpihan batu saluran kencing. Ketika ujung DJ stent berada di sistema pelvikokaliks  maka peristaltik ureter terhenti sehingga seluruh ureter dilatasi. (Sumber peristaltik berada di kaliks minoris ginjal).
D.    Teknik Pemeriksaan
Teknik radiografi yang di gunakan pada pemeriksaan BNO polos yaitu proyeksi anterio posterior (AP).untuk mendapatkan gambaran yang dapat menegakkan diagnosa tentang kelainan - kelainan pada abdomen tersebut.berikut ini akan di jelaskan teknik radiografi BNO polos proyeksi antero posterior ( AP) .
            Posisi  pasien   :  Pasien tidur supine diatas meja pemeriksaan..Kedua                                 lengan disamping tubuh.
 Posisi Objek   :   Tubuh sedapat mungkin diatur true AP, mid line tubuh                    sejajar dengan mid-line meja pemeriksaan, MSP tubuh                    tegak lurus dengan garis tengah kaset, Batas atas                    adalah vertebra thorakal XII dan batas bawah simpishis                    pubis.
 FFD                :    90 cm
 central ray      :    vertikal tegak lurus bidang film .
 central point   :     titik tengah setinggi vertebra lumbal V
Gambar II.4 Posisi Pasien











BAB III
Hasil dan pembahasan
A.    Hasil Penelitian
Pada penelitian yang dilakukan di RSUP.dr.Wahidin sudirohusodo pada pemeriksaan BNO polos post pemasangan DJ stent sinistra didapatkan hasil penelitian sebagai berikut :
1.      Data pasien    
Hari/Tgl                                   :  Jumat ,7desember 2012
            Nama                                       :  Tn.B
            Umur                                       :  47 Thn
            Jenis kelamin                           :  Laki-laki
            Pemeriksaan yang di minta     :  BNO polos
            Diagnosa klinik                       :  Post pemasangan DJ stent sinistra
            Status                                      :  Askes
            No.foto                                   :  5623
            Dokter yang baca                    :  dr. P.Indal Patra, Sp. Rad,M.Kes
2.      Alat dan Bahan
a.       Pesawat Rontgen             
            Nama alat                                :  General purpose X-Ray                  
            Merek                                      :  HITACHI
            Type                                        :  U-6CC-53 tlb
            Nomor seri                              :  KC136606
            Kondisi maksimal                   :  150Kv / 500Ma /5,0 s
b.      Film
            Merek                                      :  Fuji
            Ukuran                                                :  30 x 40cm
            Jenis                                        :  Green sensitif

c.       kaset                                  :  30 x 40 cm
Jenis IS                              :  Screen film

d.      marker                               :  R
e.       pesawat kontrol
f.       hanger
g.      processing automatic
h.      faktor eksposi                               
Kv                                     :  60Kv
mA                                    :  200mA
S                                        :  0,20s
3. Teknik Pemeriksaan ( posisi AP )
Teknik pemeriksaan yang dilakukan di RS TK II PELAMONIA , pada pemeriksaan BNO polos post pemasangan DJ stent adalah sebagai berikut:
Posisi pasien : supine diatas meja pemeriksaan . kedua lengan                                disamping tubuh
Posisi objek      :   Atur  pasien  dalam  keadaan AP . MSP tubuh sejajar                               garis tengah kaset atau garis tengah meja.  dengan                               batas atas  diafragma dan batas bawah shympisis pubis .
FFD                    :  90 cm
Central ray       :  Vertikal tegak lurus bidang film .
Central point   :  Pada umbilicus



                                                                                                        
Gambar III.1 Posisi Pasien
4.Hasil  Radiograf
 







Gambar III.2 Hasil Radiograf BNO Polos Posisi AP

B.Pembahasan
Dari hasil penelitian yang dilakukan pada pasien dengan klinis batu ureter dilakukan pemasangan DJ stent sinistra dengan tujuan untuk mempermudah aliran kencing dari ginjal ke kandung kencing, juga memudahkan terbawanya serpihan batu saluran kencing. DJ Stent yang dipasang pada pasien ini , terpotong baik . satu ekornya berada di sistem pelvikokaliks ginjal dan satu lagi di kandung kemih.
Pemeriksaan BNO polos pada kasus post pemasangan DJ stent sinistra dilakukan dengan tujuan untuk memperlihatkan keadaan DJ stent yang terpasang di rongga abdomen khusunya di saluran ureter.
Dari hasil radiografi yang diperoleh pada pemeriksaan BNO polos dengan kasus post pemasangan DJ stent sinistra, dokter ahli radiologi menyimpulkan bahwa :
1.      Dj stent sinistra terpotong dibagian proksimal melingkar CV – L1 dibagian distal melingkar dirongga pelvis
2.      Tidak tampak batu radioopaq di lintasan tractus urinarius
Kesan: Dj stent sinistra terpotong baik








BAB IV
PENUTUP
1.      Kesimpulan
Dari hasil analisa dan pembahasan maka penulis dapat menyimpulkan bahwa pemeriksaan BNO polos post pemasangan DJ stent sinistra dengan proyeksi AP Sesuai dengan hasil pemotretan yang dilakukan pada instalasi radiologiRS PELAMONIA TK II. dapat diketahui bahwa sebelum melakukan pengambilan gambar terlebih dahulu perlu dilakukan persiapan pasien dan pengaturan faktor eksposi .
Dari hasil radiografi yang diperoleh pada pemeriksaan BNO polos dengan kasus post pemasangan DJ stent sinistra, dokter ahli radiologi menyimpulkan bahwa :
1.      Dj stent sinistra terpotong dibagian proksimal melingkar CV – L1 dibagian distal melingkar dirongga pelvis
2.      Tidak tampak batu radioopaq di lintasan tractus urinarius
            Kesan : Dj stent sinistra terpotong baik
2.      Saran                                                                                                        

1.             Petugas radiologi sebelum melakukan pemeriksaan harus melihat klinis pasien sehingga teknik pemeriksaan yang dilakukan sesuai dengan klinis tersebut tanpa harus mengabaikan posisi rutin dari pemeriksaan BNO polos sehingga tujuan untuk menegakkan diagnosa dapat tercapai.
2.             Bagi pasien yang akan dilakukan pemeriksaan harus mengikuti apa yang telah dianjurkan oleh petugas radiologi agar pemeriksaan dapat dilkaksanakan dengan baik.

2 komentar:

  1. Jammy Monkey Casino - South Africa - Jtmhub.com
    Welcome to 전라남도 출장안마 Jammy 나주 출장샵 Monkey Casino. Jammy Monkey Casino offers the best 세종특별자치 출장샵 games 동해 출장안마 online in South 성남 출장마사지 Africa! Check out our exciting promotions & promotions.

    BalasHapus